Rabu, 02 September 2015

Tablet dan Pembuatan Tablet

1. TABLET

A. Pengertian Tablet
    Sediaan padat kempa yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.

B. Kriteria Tablet
 Tablet yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan.
  2. Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
  3. Fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik.
  4. Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.
  5. Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan. 
  6. Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
  7. Terbebas dari kerusakan fisik. 
  8. Stabilitas fisik dan kimiawi cukup baik selama penyimpanan.
  9. Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
  10. Memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku.
C. Keuntungan penggunaan Tablet
 Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan untukb pengobatan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
  1. Tablet merupakan bentuk sediaan utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dibanding semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
  2. Tablet merupakan sediaan yang biaya pembuatannya paling rendah.
  3. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan sehingga mudah dibawa.
  4. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim.
  5. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah, tidak memerlukan pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
  6. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama tablet salut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi
  7. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan di usus atau produk lepas lambat
  8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran
  9. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang baik
  10. Bau, rasa, dan warna yang tidak menyenangkan dapat ditutupi dengan penyalutan.
D. Kerugian penggunaan Tablet
  1.  Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, flokulasinya, atau rendahnya berat jenis.
  2. Obat yang sukar dibasakan, lambat melarut, dosisnya tinggi, absorpsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat diatas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan biovailabilitas obat cukup.
  3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau  yang tidak enak, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik dan lebih murah..
  4. Kesulitan menelan pada anak-anak, orang sakit parah dan pasien lanjut usia.  

2. METODE PEMBUATAN TABLET
Metode pembuatan tablet secara umum dibagi menjadi 3, yaitu granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. 

A. Granulasi basah
   Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan panas. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif dan eksipien dengan larutan pengikat tertentu sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu pula.

Tahapan dari granulasi basah yaitu:
  1. Campur kering
  2. Granulasi dengan penambahan larutan pengikat
  3. Pengeringan 
  4. Pengayakan 
  5. Campur massa
  6. Pencetakan
Keuntungan dari metode granulasi basah:
  • Memperoleh aliran yang baik
  • Meningkatkan kompresibilitas
  • Mengontrol pelepasan
  • Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
  • Distribusi keseragaman kandungan 
  • Meningkatkan kecepatan disolusi
Kerugian dari metode granulasi basah:
  • Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi 
  • Biaya cukup tinggi
  • Zat aktif tidak tahan lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dapat menggunakan pelarut non air.
B. Granulasi kering
  Granulasi kering sering disebut juga dengan slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban. Prinsip metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
  Tahapan darri granulasi kering yaitu :
  1. Campur kering
  2. Pencetakan menjadi slug
  3. Pengayakan
  4. Campur massa
  5. Pencetakan
Keuntungan dari metode granulasi kering yaitu:
  • Peralatan yang digunakan lebih sedikit
  • Baik untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban
  • Mempercepat waktu hancur
Kekurangan dari metode granulasi kering yaitu:
  • Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat sluug
  • Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
  • Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang.

C. Kempa langsung
  Metode kempa langusung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien (bahan tambahan) kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tiidak tahan terhadap panas dan lembab.
   Secara umum sifat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah:
  • Zat aktif yang sifat alirnya baik
  • Kompresibilitasnya baik
  • Bentuknya kristal
  • Mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet
  Prinsip metode kempa langusung yaitu mencampur zat aktif dengan eksipien yang memilki aliran dan kompresibilitas yang baik kemudian dicetak.
Tahapan dari kempa langsung cukuplah singkat yaitu:
1. Campur massa
2. Pencetakan

Keuntungan dari metode kempa langsung:
  • Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
  • Prosesnya lebih singkat sehingga tidak memakan waktu, tenaga dan mesin yang banyak
  • Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban
  • Waktu hancur dan disolusinya lebih baik
Kerugian dari metode kempa langsung :
  • Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi diantara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif didalam tablet
  • Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung 
  • Sulit dalam pemilihan eksipien

Selasa, 01 September 2015

MACAM - MACAM TABLET

Macam - macam tablet ;
A. Tablet biasa

tablet biasa 

   Tablet yang biasa beredar di masyarakat. contoh: paracetamol dan asam mefenamat. Tablet biasa dibagi menjadi:
1. Tablet lepas cepat / Immediated release
   Bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan obatnya segera setelah digunakan.
   contoh: obat yang berfungsi sebagai analgesik (anti nyeri) contohnya Antalgin, obat asma, dan obat     jantung.
2. Tablet lepas tunda / Delayed release
   Obat tidak akan dilepaskan sampai suatu keadaan tertentu.
   contoh: obat diabetes.
3. Tablet kunyah / chewble tablet
    Tablet yang penggunaannya dapat dikunyah dengan rasa enak dimulut.
    contoh: promag
4. Tablet hisap / lozenges tablet
    Tablet yang larut perlahan untuk aksi lokal dimulut/tenggorokan sering dibuat dengan cetakan              permen. contoh: FG troches (obat antibiotik).
5. Tablet bukal / bucal tablet
    Tablet yang dirancang untuk ditempatkan pada rongga bukal dimulut untuk aksi cepat (antara gusi dan pipi).
6. Tablet evervesence / evervesence tablet
   Tablet jika di dalam air akan menghasilkan bentuk evervisence / buih, sering memberikan rasa enak     saat diminum. contoh : CDR, Redoxon , caldece.
7. Tablet dispersible
    Tablet dimasukkan ke dalam air akan membentuk suspensi yang lebih mudah untuk ditelan.
    contoh: Zinc care, Dehap.
8. Tablet larut/soluble tablet
    Tablet yang dimasukkan ke dalam air akan membentuk larutan.
9. Tablet hancur per oral / oraly disintegrating tablet
    Tablet yang dibuat untuk hancur cepat dalam rongga mulut dan tidak memerlukan dalam      
    penggunaannya. contoh : adalat, adalat SR, adalat Or. adalat adalah obat jantung.
10.Tablet rektal
    Tablet yang digunakan secara rektal/dubur dengan tujuan untuk kerja lokal atau sistemik.
    contoh: stesolid rektal (obat kejang).

B. Tablet salut biasa
   Tablet yang dilapisi oleh penyalut gula maupun penyalut film.Tablet ini hancur didalam usus. Tujuan tablet disalut adalah untuk melindungi tablet dari panas, karena beberapa bahan aktif ada yang mempunyai sifat tidak tahan panas. Selain itu penyalutan juga berguna untuk mengurangi rasa dan bau tidak enak yang terlalu menyengat dan untuk menarik perhatian konsumen.

C. Tablet salut enterik
  Tablet salut enterik hampir sama dengan tablet salut biasa, yang membedakan hanya tablet salut enterik mempunyai salut yang berlapis - lapis. Tablet salut biasa dan enterik mempunyai fisik yang mengilap karena penyalutan
   
tablet biasa dan tablet salut

 
BAHAN-BAHAN PEMBUAT TABLET



A. PENGERTIAN TABLET
         Tablet adalah sediaan kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau sekuler, kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau bahan tambahan. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetak baja. 

B.BAHAN BAHAN PEMBUAT TABLET
1. Bahan aktif
   Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun
sintesis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif
(profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit pada
manusia maupun hewan. Bahan aktif juga memiliki fungsi sebagai efek terapeutik yaitu efek memberi penyembuhan pada tubuh. Contoh: Paracetamol, Asam Mefenamat, Ibuprofen, Amoxicillin, dan lain-lain.

2. Bahan Tambahan
   Selain bahan aktif, pada proses pembuatan tablet juga diperlukan bahan tambahan yang memiliki fungsi tersendiri. Bahan tambahan dibagi menjadi 8 yaitu bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur , bahan pelicin, bahan pelincir, anti lekat, bahan pewarna dan bahan perasa.

a. Bahan Pengisi / Filler
   Bahan pengisi berfungsi untuk menambah massa tablet, memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir. 

-> Bahan pengisi menurut kelarutannya:
1. Bahan pengisi larut air
   contoh : laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol dan sorbitol.
2. Bahan pengisi tidak larut dalam air
   contoh: kalsium sulfat, kalsium karbonat, amylum dan MCC (Micro Crystal Cellulosa).

-> Bahan pengisi berdasarkan material penyusunnya:
1. Material Organik
   contoh: karbohidrat dan modifikasinya.
2. Material Anorganik
   contoh: kalsium fosfat dan kalsium karbonat

-> Bahan pengisi yang umum digunakan dalam pembuatan tablet
1. Laktosa
   Laktosa merupakan produk alami disakarida diperoleh dari susu sapi.
2. MCC (Micro Crystal Cellulosa)
   Dalam bidang perdagangan dikenal dengan Avicel.
3. Kalsium fosfat dibasik


b. Bahan Pengikat / Binder
    Bahan pengikat berfungsi untuk memberi daya adhesi pada masa serbuk.

-> Bahan Pengikat dapat dibedakan menjadi:
1. Dari alam : akasia, tragacamth, amylum, gliserin.
2. Semi sintetik / polimer sintetik : HPMC, PVP, PEG dan CMC Na.
3. Gula : sukrosa dan larutan glukosa.

c. Bahan Penghancur / Disintegrant
   Bahan penghancur berfungsi membantu hancurnya tablet untuk membantu disolusi.
contoh: Amylum/pati dan MCC.

d. Bahan Pelicin / Lubricant
  Bahan yang berfungsi untuk menahan gesekan antara dinding die dan punch pada alat cetak tablet.
contoh: aerosil dan amylum.

e. Bahan Pelincir / Glidannt
  Bahan yang berfungsi untuk menahan gesekan anatara partikel-partikel yang dikempa.

f. Bahan Anti Lekat / Antiaderent
  Bahan yang berfungsi untuk menahan gesekan antara tablet dengan dinding punch dan antara tablet dengan dinding die.
contoh: Mgs, Talk dan amylum. 

g. Bahan Pewarna / Colouring
  Bahan yang berfungsi memberi warna pada tablet untuk menarik perhatian konsumen.
contoh:  D.Tartrazine (pewarna kuning), D. Brilliant Bue (pewarna biru), D. Erythrosin (pewarna merah).

h. Bahan Perasa / Flavouring
  contoh: Grape flavour (perasa anggur), Mix. fuit powder (perasa buah), Guava pink flavour (perasa jambu).

Selain bahan tambahan diatas, terdapat bahan tambahan co-proses yaitu bahan campuran dari 2 atau lebih bahan tambahan yang berhubungan satu sama lain. keuntungan yang didapat dari bahan tambahan ini adalah dapat mengurangi jumlah bahan tambahan yang digunakan dan waktu proses yang diperlukan dalam formulasi serta dapat meningkatkan konseistensi dari batch ke batch. contoh dari MCC dan koloida silica dioksid.