A. Pengertian Tablet
Sediaan padat kempa yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
B. Kriteria Tablet
Tablet yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan.
- Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
- Fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau mekanik.
- Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.
- Waktu hancur dan laju disolusi harus memenuhi persyaratan.
- Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
- Terbebas dari kerusakan fisik.
- Stabilitas fisik dan kimiawi cukup baik selama penyimpanan.
- Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
- Memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku.
C. Keuntungan penggunaan Tablet
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan untukb pengobatan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
- Tablet merupakan bentuk sediaan utuh dan menawarkan kemampuan terbaik dibanding semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah.
- Tablet merupakan sediaan yang biaya pembuatannya paling rendah.
- Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan sehingga mudah dibawa.
- Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim.
- Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah, tidak memerlukan pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
- Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama tablet salut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi
- Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan di usus atau produk lepas lambat
- Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran
- Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang baik
- Bau, rasa, dan warna yang tidak menyenangkan dapat ditutupi dengan penyalutan.
D. Kerugian penggunaan Tablet
- Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, flokulasinya, atau rendahnya berat jenis.
- Obat yang sukar dibasakan, lambat melarut, dosisnya tinggi, absorpsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat diatas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan biovailabilitas obat cukup.
- Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak enak, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa (bila mungkin) atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik dan lebih murah..
- Kesulitan menelan pada anak-anak, orang sakit parah dan pasien lanjut usia.
2. METODE PEMBUATAN TABLET
Metode pembuatan tablet secara umum dibagi menjadi 3, yaitu granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung.
A. Granulasi basah
Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan panas. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif dan eksipien dengan larutan pengikat tertentu sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu pula.
Tahapan dari granulasi basah yaitu:
- Campur kering
- Granulasi dengan penambahan larutan pengikat
- Pengeringan
- Pengayakan
- Campur massa
- Pencetakan
Keuntungan dari metode granulasi basah:
- Memperoleh aliran yang baik
- Meningkatkan kompresibilitas
- Mengontrol pelepasan
- Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
- Distribusi keseragaman kandungan
- Meningkatkan kecepatan disolusi
- Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
- Biaya cukup tinggi
- Zat aktif tidak tahan lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dapat menggunakan pelarut non air.
B. Granulasi kering
Granulasi kering sering disebut juga dengan slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban. Prinsip metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
Tahapan darri granulasi kering yaitu :
- Campur kering
- Pencetakan menjadi slug
- Pengayakan
- Campur massa
- Pencetakan
Keuntungan dari metode granulasi kering yaitu:
- Peralatan yang digunakan lebih sedikit
- Baik untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban
- Mempercepat waktu hancur
Kekurangan dari metode granulasi kering yaitu:
- Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat sluug
- Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
- Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang.
C. Kempa langsung
Metode kempa langusung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien (bahan tambahan) kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tiidak tahan terhadap panas dan lembab.
Secara umum sifat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah:
- Zat aktif yang sifat alirnya baik
- Kompresibilitasnya baik
- Bentuknya kristal
- Mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet
Tahapan dari kempa langsung cukuplah singkat yaitu:
1. Campur massa
2. Pencetakan
Keuntungan dari metode kempa langsung:
- Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
- Prosesnya lebih singkat sehingga tidak memakan waktu, tenaga dan mesin yang banyak
- Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap panas dan kelembaban
- Waktu hancur dan disolusinya lebih baik
Kerugian dari metode kempa langsung :
- Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi diantara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif didalam tablet
- Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung
- Sulit dalam pemilihan eksipien